KONSEP,KLASFIKASI BIAYA, ARUS BIAYA, LAPORAN KEUANGAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puji syukur kita pajatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
banyak nikmat yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji dan syukur hanya layak untuk Tuhan seru sekalian alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP DAN KLASIFIKASI
BIAYA ” dengan baik. Selain itu makalah ini tidak hanya sekedar wacana, namun
dapat berguna dalam kehidupan
sehari-hari didalam perusahaan manufaktur, meskipun didalam penyusunan makalah ini banyak mendapat rintangan,
hambatan, tapi kami dapat menyelesaikannya dengan baik
Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita semua. Dalam penyusunannya, kami memperoleh
banyak bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kita mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Pada
kesempatan ini pula saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalampenyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung
Akhir
kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, terimakasih.
1.2 Tujuan dan manfaat
Dimana tujuan kami adalah:
1. Agar
mengetahui konsep biaya
2. Dapat
Mengklasifikasikan biaya-biaya serta mengetahui arus biaya dalam perusahaan,
terutama perusahaan manufaktur
3. Dapat
membuat laporan keuangan perusahaan melalui contoh kasus.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Biaya
AKUNTANSI BIAYA MERUPAKAN BAGIAN DARI AKUNTANSI
KEUANGANDAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi biaya adalah proses
pencatatan,penggolongan,peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan
produk atau jasa,dengan cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Obyek kegiatan akuntansi biaya adalah
biaya.
Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan:
v Penentuan
kos produk : mencatat,
menggolongkan, dan meringkas biaya pembuatan produk
v Pengendalian
biaya : membandingkan biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu- satuan produk dengan biaya yang
sesungguhnya terjadi.
v Pengambilan
keputusan khusus : sebagai alat
manajemen dalaam mengawasi dan merekam transaksi biaya secara sistematis dan
menyajikan informasi biaya dalam benntuk laporan biaya
BIAYA
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
yang diukur dalam satuan uang,yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu.
Basic Cost Concepts
ü Cost
adalah KAS atau setara dg KAS yg dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa
yg diperkirakan akan membawa manfaat saat ini atau masa yg akan datang.
Cost Object
Objek Biaya adalah setiap item, seperti
produk, Pelanggan,
departmen, proyek, aktifitas, dsb. dimana
biaya diukur dan dibebankan.
Contoh: Buku tulis adalah cost object jika anda menentukan
berapa harga pokok buku tulis tsb.
Proses
produksi suatu perusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan
pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Fungsi
pokok dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga golongan, maka biaya
dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi biaya produksi, biaya pemasaran dan
biaya administrasi dan umum.
PENGGOLONGAN BIAYA
Biaya dapat digolongkan menurut:
• Objek
pengeluaran
• Fungsi
pokok dalam perusahaan
• Hubungan
biaya dengan sesuatu yang dibiayai
• Perilaku
biaya dengan perubahan volume kegiatan
• Jangka
waktu manfaatnya
2.2.
Klasifikasi Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya diklasifikasi sebagai berikut;
1. Menurut Objek Pengeluaran.
Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu
berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek
pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut
“biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam
Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
(1). Biaya Produksi,
yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan
ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
(2). Biaya Pemasaran,
adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk,
contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
(3). Biaya Administrasi dan
Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian
akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada
2 golongan, yaitu:
(1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan
biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang
harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
(2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang
terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya
dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume
Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu
(1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan
tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.
(2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang
jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
(3). Biaya Semi Variabel,
biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel,
contoh; biaya listrik yang digunakan.
(4). Biaya Semi Fixed,
biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu
Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu;
(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure),
yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi
atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang
akan datang.
(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure),
pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana
pengeluaran itu terjadi.
Biaya Pemasaran
Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti
sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti
luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan
disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk
uang tunai.
Menurut Hansen & Mowen (2001:47), Biaya pemasaran adalah
biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya
gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan
pelanggan.
Menurut Henry Simamora (2002:37), Biaya pemasaran atau
penjualan (Marketing Cost) meliputi
semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan
produk atau jasa ke tangan pelanggan.
Penggolongan Biaya Pemasaran
Mulyadi (2005:488)
menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu:
(1). Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu
semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya;
biaya gaji dan wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi.
(2). Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu
semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke
tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan
biaya penagihan. Penggolongan Biaya
Terdapat lima cara penggolongan biaya, menurut Mulyadi (1990, hal. 10), yaitu penggolongan
biaya menurut:
a) Obyek pengeluaran.
Dalam
penggolongan ini, nama obyek pengelaran merupakan dasar penggolongan biaya.
Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut "biaya bahan bakar".
b) Fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam
perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi, yaitu fungsi produksi fungsi pemasaran,
dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur,
biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
1) Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubugan dengan proses produksi.
1) Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubugan dengan proses produksi.
2) Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).
3) Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan, bagian keuangan,
akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat.
Jumlah biaya pemasaran bisya administrasi dan umum sering pula disebut
istildh biaya komersial (commercial expense)
Jumlah biaya pemasaran bisya administrasi dan umum sering pula disebut
istildh biaya komersial (commercial expense)
c) Hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayai.
Dalam
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan:
1) Biaya langsung (direct cost)
Biaya
langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct
departemen cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.
Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam Departemen Pemeliharaan
dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut.
2) Biaya tak langsung (indirect
cost)
Biaya
tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai. Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan
istilah biaya produksi tak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya biaya
yang terjadi di Pembangkit Tenaga Listrik (biaya ini dinikmati oleh
departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk
menggerakkan mesin dan equipment yang pemakai listrik).
d) Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:
1) Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya
yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini
mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3) Biaya semitetap. Biaya semitetap adalah biaya yang
tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang
kostan pada volume produksi tertentu.
4) Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang
jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji direktur produksi.
e) Jangka waktu manfaatnya.
Biaya
dapat dibagi menjadi dua pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.
1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi. diamortisasi atau dideplesi.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting. Menurut Supriono (1993, hal. 32), penggolongan biaya terbagi menjadi 6 (enam), yaitu:
a) Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan aktivitas perusahaan (Cost Classified Accounting to the Function of Business Activity). Fungsi pokok dan kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan ke dalam:
1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan
pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan
sampai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
3) Fungsi administrasi dan urnum, adalah fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna.
4) Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.
1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi. diamortisasi atau dideplesi.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting. Menurut Supriono (1993, hal. 32), penggolongan biaya terbagi menjadi 6 (enam), yaitu:
a) Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan aktivitas perusahaan (Cost Classified Accounting to the Function of Business Activity). Fungsi pokok dan kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan ke dalam:
1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan
pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan
sampai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
3) Fungsi administrasi dan urnum, adalah fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna.
4) Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.
Atas
dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1) Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi digolongkan ke dalam: (a) Biaya bahan baku; (b) Biaya tenaga kerja langsung; (c) Biaya overhead pabrik.
2) Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpuian pihutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan: (a) fungsi penjualan; (b) fungsi penggudangan produk selesai; (c) fungsi pengepakan dan pengiriman; (d) fungsi advertensi: (e) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan pihutang; (6) fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
3) Biaya administrasi dan umum. yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum.
1) Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi digolongkan ke dalam: (a) Biaya bahan baku; (b) Biaya tenaga kerja langsung; (c) Biaya overhead pabrik.
2) Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpuian pihutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan: (a) fungsi penjualan; (b) fungsi penggudangan produk selesai; (c) fungsi pengepakan dan pengiriman; (d) fungsi advertensi: (e) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan pihutang; (6) fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
3) Biaya administrasi dan umum. yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum.
4) Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi
dalam melaksanakan
fungsi keuangan, misalnya: biaya bunga.
fungsi keuangan, misalnya: biaya bunga.
b) Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan penggolongan pengeluaran adalah sebagai berikut:
1) Pengeluaran modal (Capital Expenditure). Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
2) Pengeluaran penghasilan (Revenues Expenditures). Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi.
c) Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan atau volume
1.
Biaya tetap (h'txed Coat). Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
2.
Biaya variabel (variable
cost). Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
b. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
3). Biiaya
semi variabel
(Semi variable cost). Biaya semi
variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.
Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan
volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
b. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.
volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
b. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.
d) Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai.
Biaya dibagi menjadi:
1) Biaya langsung (Direct cost). Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau
manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
2) Biaya tidak langsung (Indirect cost). Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tettentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut departemenisasi, adalah:
2) Biaya tidak langsung (Indirect cost). Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tettentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut departemenisasi, adalah:
1)
Untuk ketelitian pembebanan harga pokok.
2)
Untuk pengendalian biaya.
e) Penggolongan biaya untuk tujuan
pengendalian biaya
Untuk
pengendalian biaya informasi biaya yang ditujukan kepada menejemen
dikelompokkan ke dalam:
1) Biaya terkendalikan (Controllable
cost). Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi
oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2) Biaya tidak terkendalikan (Uncontrollable cost). Biaya tidak
terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang
pimpinan/pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat
dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.
f) Penggolongan biaya sesuai dengan
tujuan pengambilan keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh menejemen data biaya dikelompokkan ke dalam;
1) Biaya relevan. Adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
2) Biaya tidak relevan (irrelevant cost). Biava tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Mas'ud (1996, hal 80), biaya dibagi menjadi lima bagian yaitu:
a) Klasifikasi biaya bendasarkan tingkah laku.
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh menejemen data biaya dikelompokkan ke dalam;
1) Biaya relevan. Adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
2) Biaya tidak relevan (irrelevant cost). Biava tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Mas'ud (1996, hal 80), biaya dibagi menjadi lima bagian yaitu:
a) Klasifikasi biaya bendasarkan tingkah laku.
Biaya
diklasifikasikan berdasar tingkah laku biaya dalam hubungannya dengan volume
produksi/penjualan maka biaya dikelompokkan ke dalam tiga jenis biaya yaitu:
1) Biaya variabel. Biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan
kuantitas yang diproduksi naik (berubah) sebesar perubahan kuantitas
dikalikan biaya variabel per satuan dan sebaliknya apabila turun. Contoh biaya
ini adalah bahan baku (direct material).
1) Biaya variabel. Biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan
kuantitas yang diproduksi naik (berubah) sebesar perubahan kuantitas
dikalikan biaya variabel per satuan dan sebaliknya apabila turun. Contoh biaya
ini adalah bahan baku (direct material).
2) Biaya tetap. Biaya yang jumlah nilainya akan
tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kepasitas
normal. Contoh biaya sewa gedung untuk pabrik yang dibayar tahunan.
3) Biaya semi variabel. Jenis biaya ini jumlahnya
berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diprodusir
tctapi perubahannya tidak proporsional. Contoh biaya pengawas dengan insentif
sesuai dengan kapasitas produksi.
b) Klasifikasi berdasarkan
pertanggungjawaban.
Biaya
dalam hubungannya dengan pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1) Biaya terkendali (controlable cost). Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya (misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual produk, merupakan tanggung jawab bagian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya iklan ini adalah biaya terkendali buat departemen penjualan.
2) Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost). Adalah biaya tidak bisa dibebankan tanggung jawab pengeluarannya oleh seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya, tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.
c) Klasifikasi biaya berdasar obyek.
1) Biaya terkendali (controlable cost). Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya (misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual produk, merupakan tanggung jawab bagian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya iklan ini adalah biaya terkendali buat departemen penjualan.
2) Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost). Adalah biaya tidak bisa dibebankan tanggung jawab pengeluarannya oleh seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya, tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.
c) Klasifikasi biaya berdasar obyek.
Berdasarkan
obyeknya, biaya ini dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
1) Biaya langsung (direct cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan di mana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang dibiayai atau dibebani
2) Biaya tak langsung (indirect cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek.
1) Biaya langsung (direct cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan di mana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang dibiayai atau dibebani
2) Biaya tak langsung (indirect cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek.
d) Klasifikasi biaya dalam
hubungannya dengan produk
Biaya
produksi/biaya pabrik merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan
yang dicantumkan dalam laporan keuangan, dan jumlahnya relatif lebih besar
daripada jenis biaya lain, dan kegiatan produksi selalu terjadi berulang-ulang
dalam pola yang sama secara rutin, dibanding jenis kegiatan seperti litbang,
distribusi dan sebagainya.
1) Biaya bahan dasar (material). Dalam arti luas adalah elemen yang digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi, tetapi ada kemungkinan barang jadi dari produk suatu perusahaan merupakan material dari perusahaan lain. Untuk tujuan akuntansi bahan dasar dipisahkan ke dalam dua kategori yaitu:
a. Bahan dasar langsung, yaitu bahan yang menjadi bagian
menyeluruh dari
produk jadi.
produk jadi.
b. Bahan dasar tak langsung, yaitu merupakan bahan dasar
(material) yang
digunakan untuk membuat produk, tetapi jumlahnya sangat kecil, dan
bukan merupakan bagian menyeluruh dari produk jadi.
digunakan untuk membuat produk, tetapi jumlahnya sangat kecil, dan
bukan merupakan bagian menyeluruh dari produk jadi.
2) Biaya tenaga kerja (labor). Adalah
biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan dasar sampai menjadi barang
jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga
kerja yang langsung menangani pembuatan (proses) dan bahan dasar sampai menjadi
barang jadi dan sebaliknya, tenaga kerja tak langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja yang menyumbangkan jasanya untuk pembuatan bahan
dasar menjadi barang jadi tetapi tidak langsung menangani pembuatannya misalnya
gaji pengawas yang mengawasi para pekerja yang menangani langsung pembuatan
kursi tersebut.
3) Biaya overhead pabrik (Factory overhead). Dalam artian
ini, biaya overhead pabrik termasuk biaya bahan dasar tak langsung dan biaya
tenaga kerja tak tak langsung. Pemisahan langsung dan tak langsung biaya dalam
konteks yang merupakan pemisahan biaya umum tetapi dalam konteks yang lain
berbeda, selain itu pemisahan langsung dan tak langsungnya biaya juga
dipengaruhi oleh metoda pengumpulan biaya.
e) Klasifikasi biaya berdasar fungsi
operasi non produksi
Biaya
non manufaktur dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu:
1) Biaya distribusi, biaya yang dikelompokkan dalam biaya distribusi berlain-lainan pada berbagai jenis perusahaan tetapi pada umumnya biaya distribusi mempunyai dua pengertian.
a. Pengertian sempit yaitu biaya untuk menyebar (memasarkan) barang
pada konsumen atau sering disebut biaya pemasaran (marketing expense).
b. Pengertian luas biaya yaitu biaya yang dikeluarkan dari mulai barang
selesai dibuat sampai ke tangan konsumen, di mana yang termasuk jenis
biaya ini meliputi biaya penjualan, biaya pengiriman. advertensi, gaji
salesman dan sebagainya.
1) Biaya distribusi, biaya yang dikelompokkan dalam biaya distribusi berlain-lainan pada berbagai jenis perusahaan tetapi pada umumnya biaya distribusi mempunyai dua pengertian.
a. Pengertian sempit yaitu biaya untuk menyebar (memasarkan) barang
pada konsumen atau sering disebut biaya pemasaran (marketing expense).
b. Pengertian luas biaya yaitu biaya yang dikeluarkan dari mulai barang
selesai dibuat sampai ke tangan konsumen, di mana yang termasuk jenis
biaya ini meliputi biaya penjualan, biaya pengiriman. advertensi, gaji
salesman dan sebagainya.
2) Biaya administrasi (administrative expense), kelompok
biaya administrasi pada
umumnya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan
umum (termasuk biaya-biaya unluk mengelola administrasi perusahaan, biaya
bagian akuntansi, dan sebagainya).
umumnya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan
umum (termasuk biaya-biaya unluk mengelola administrasi perusahaan, biaya
bagian akuntansi, dan sebagainya).
3) Biaya riset dan pengembangan (research and development costs),
seluruh biaya
untuk penyelidikan dan pengembangan yang berkenaan dengan produk baru
atau penemuan-penemuan lainnya.
untuk penyelidikan dan pengembangan yang berkenaan dengan produk baru
atau penemuan-penemuan lainnya.
4) Biaya-biaya keuangan (financial costs), adalah
biaya-biaya yang berhubungan dengan pengeluaran; saham obligasi dan surat-surat
berharga lainnya, termasuk penyebaran (penjualan) dari sural-surat berharga
tersebut.
2.3.ARUS
BIAYA
ARUS FISIK PRODUK
ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Arus Biaya Produksi ke Laporan Keuangan
2.4. LAPORAN KEUANGAN
Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan
pengertian laporan keuangan
sebagai berikut:
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
Selanjutnya menurut Harahap (2002:7)
mengemukakan bahwa:
“Laporan keuangan adalah merupakan pokok
atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi
para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan
juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuan
KASUS
Membuat Laporan Harga Pokok Produksi Dan Harga Pokok
Penjualan
Di bawah ini merupakan data-data dari PT SEMPURNA selama
Bulan Januari 2015 :
Ø Persedian pada awal bulan januari 2015 adalah :
Persedian
bahan baku Rp 5.300.000,-
Persediaan
bahan dalam proses Rp 4.800.000,-
Persedian
barang jadi Rp 2.000.000,-
·
Persediaan
akhir januari 2015 :
Persediaan
bahan baku Rp 6.700.000,-
Persediaan
barang dalam proses Rp 5.900.000,-
Persediaan
barang jadi Rp 1.000.000,-
·
Selama
bulan januari 2015 telah terjadi transaksi sebagai berikut :
ü
Pembelian
bahan baku Rp
14.200.000,-
ü
Sebagian
bahan baku di kembalikan karena rusak Rp
2.400.000,-
ü
Membayar
gaji dan upah untuk bulan januari 2015 :
Upah
tenaga kerja langsung Rp
6.700.000,-
Upah
tenaga kerja tidak langsung Rp
2.750.000,-
·
Membayar
biaya-biaya Produksi yang menjadi beban bulan januari 2105:
Biaya
listrik air dan telepon Rp
225.000,-
Biaya
pemeliharaan gedung pabrik Rp 450.000,-
Biaya
asuransi gedung pabrik Rp 350.000,-
Biaya
lain-lain dipabrik Rp 175.000,-
·
Biaya
penyusutan gedung pabrik dan mesin-mesin pabrik yang menjadi beban bulan
januari 2015 masing-masing Rp 375.000,-
dan Rp 180.000,-
·
Biaya
periode bulan januari 2015 :
Biaya
Gaji bagian penjualan Rp 1.000.000,-
Biaya
Iklan Rp 50.000,-
Biaya
pengangkutan Rp 50.000,-
·
Biaya
Administrasi dan Umum :
Biaya
perlengkapan kantor Rp 500.000,-
Biaya
asuransi bag.adm&umum Rp 200.000,-
Biaya
listrik dan telepon bag.Umum Rp 155.000,-
Biaya
penyusutan peralatan kantor Rp 100.000,-
Pendapatan bagian
Penjualan Rp 5.000.000,-
Rektur penjualan Rp
500.000,-
Pajak PPh pasal 25 Rp
950.000,-
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi
biaya merupakan bagian yang intergral dengan financial accounting. Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis ,serta menyajikannya
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda biaya beban
(expensi), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang dan jasa, sedangkan beban (expensi)adalah expired cost yaitu pengorbanan
yang diperlukan atau dikeluarkan untukmerealisasi hasil, beban ini dikaitkan
dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada
hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada
hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai
cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.
3.2 Saran
Adanya
konsep dan klasifikasi biaya akan
mempermudah pemimpi perusahaan dalam mengelola perusahaanya secara efisien dan
efektif. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca dan caalon pemimpin
perusahaan pada khususnya,untuk lebih mendalami semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi biaya.
Khususnya tentang biaya produksi atau operasional, di sistem industrimemainkan
peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam
persaingan antar industri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya
produksi dapat mencapai sekitar 70% - 90% dari biaya total penjualan secara
keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan
membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif.
Kalo boleh tau itu sumbernya dari mana ya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama saya Ny. Nabilah Ashraff dari Semarang di Indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu semua orang agar berhati-hati untuk mendapatkan pinjaman di sini, jadi banyak kreditor di sini adalah penipu dan mereka ada di sini untuk menipu Anda dari uang Anda . Saya meminjam sekitar 100 juta dari seorang wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 6 juta tanpa pinjaman, mereka berulang kali meminta bayaran, saya membayar hampir 6 juta dolar jadi saya tidak mendapat pinjaman,
BalasHapusTuhan itu mulia, saya bertemu seorang teman online yang bersaksi tentang bagaimana dia mengajukan pinjaman, dan dia mendapat pinjaman tanpa tekanan, jadi dia memperkenalkan saya kepada Mrs. Anderson, dan saya menerapkan 500 juta, saya pikir itu lelucon dan kecurangan, tapi Saya mendapatkan pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam hanya 2% tanpa jaminan. Saya sangat senang bahwa saya selamat dari kemiskinan.
Jadi saya menyarankan semua orang di sini yang membutuhkan pinjaman untuk dihubungi
Mrs. Rika Anderson, melalui email: rikaandersonloancompany@gmail.com
Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: nabilahashraff@gmail.com
Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, semoga Tuhan memberkati kita semua dan memberi kita umur panjang dan kemakmuran